"Tapi gak apa-apa cemburu juga, itu tandanyaaaa.” Aku berjalan cepat meninggalkannya dan berhenti di depan pintu perpustakaan.
"Tandanya apa, tanda apa?" Melya mengejar dan mencubit tanganku beberapa kali.
"Aduh sakit, aduh sakit, sudah ah malu, itu diketawain mang Ewo."
Melya melepaskan cubitannya sambil melirik ke arah mang Ewo yang sedang memangkas pohon Mangga, ia hanya tersenyum melihat kelakuan kami berdua, mungkin dia juga mengalaminya ketika sekolah. Suasana perpustakaan sedang sepi, hanya ada dua orang anak kelas l yang sedang mencari buku.
"Siang Bu, biasa mau pinjam buku." Kami mengangguk hormat ke arah Ibu Esih penjaga perpustakaan yang sedang menyusun berkas-berkas di mejanya.
"Boleh, tapi kalau sudah rapihkan lagi ya."
"Baik Bu."
Melya lebih dulu menuju rak buku dibagian dalam, kemudian memilih buku yang kami cari, dan aku mengikutinya dari belakang.
"Melll."
"Hemhh." Melya hanya berguman, tangannya sibuk mengambil beberapa buku dari rak bagian atas.
"Aku mau berbicara sedikit boleh?"