"Aku ikut boleh?"
"Boleh, asal jangan minta di gendong."
Melya hanya tersenyum. Dan kami pun kemudian berjalan berdampingan.
"Eh nanti kamu pulang sama siapa?"
"Pulang sendiri, kalau mau bareng boleh, tapi jalan kaki."
"Gak bareng Hesty lagi?"
"Kok kamu tanya seperti itu Mel, emang tahu aku pulang sama dia?"
"Teman-teman yang cerita tadi pagi."
"Truss."
"Ya cerita katanya dia pulang bareng sama kamu jalan kaki, trus kata teman-teman sepertinya Hesty juga suka sama kamu."
"Ah masa sih Mel, aku jadi geer nih, kalau aku jalan sama Hesty kamu gak cemburu kan?" Mendengar ucapanku Melya memalingkan muka, kulihat pipinya merona merah.