Partai lama yang telah mengenyam proses sejarah politik dan demokrasi di Indonesia yakni PPP sebagai koalisi pengusung Ganjar-Mahfud harus menelan pil pahit tak lolos ambang batas parlemen 4%.
Jika parameter partai Islam yang dijadikan ukuran maka kemungkinan pemilih PPP bermigrasi ke PKB dan PAN.
Bagaimana dengan PSI yang dikapitalisasi sebagai partainya Jokowi yang dinakhodai anaknya, Kaesang?
PSI didesain lolos ambang batas parlemen dan hampir terjadi jika saja tidak ada perlawanan kritis rakyat.
PSI cukup bisa menggembosi basis suara nasionalis yang terafiliasi PDIP.
Walaupun tak lolos ke Senayan, PSI setidaknya masih bisa menjadi "mainan" Jokowi di pilkada untuk setting koalisi tentukan arah kehendak Jokowi untuk menangkan Pilkada serentak Nopember 2024.
Karena jika rakyat belum juga melek, tinggal bagaimana mereplikasi pemenangan pilpres dalam pilkada.
Berdasarkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1050 Tahun 2024 tertanggal 28 Juli 2024, berikut rincian perolehan suara sah setiap partai politik peserta Pemilu Legislatif tahun 2024 di tingkat nasional pasca putusan MK:
Lolos Parliament Threshold
1) PDIP: 25.384.673 (16,72 persen)
2) Golkar: 23.208.488 (15,29 persen)
3) Gerindra: 20.071.345 (13,22 persen)
4) PKB: 16.115.358 (10,62 persen)
5) NasDem: 14.660.328 (9,66 persen)
6) PKS: 12.781.481 (8,42 persen)
7) Demokrat: 11.283.053 (7,43 persen)
8) PAN: 10.984.639 (7,24 persen)
Tidak Lolos Parliament Threshold
1) PPP: 5.878.708
2) PSI: 4.260.108
3) Perindo: 1.955.131
4) Partai Gelora: 1.282.000
5) Hanura: 1.094.599
6) Partai Buruh: 927.898
7) Partai Ummat: 642.550
8) PBB: 484.487
9) Partai Garuda: 406.884
10) PKN: 326.803
Bandingkan dengan hasil penetapan hasil pemilu legislatif 2019
PDI-P: 27.053.961 (19,33 persen)
Gerindra: 17.594.839 (12,57 persen
Golkar: 17.229.789 (12,31 persen)
PKB: 13.570.097 (9,69 persen)
Nasdem: 12.661.792 (9,05 persen)
PKS: 11.493.663 (8,21 persen)
Demokrat: 10.876.507 (7,77 persen)
PAN: 9.572.623 (6,84 persen)
PPP: 6.323.147 (4,52 persen)