Mohon tunggu...
Ika Sunarmi
Ika Sunarmi Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi. (Helvy Tiana Rosa)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia Sahabatku

25 November 2020   12:53 Diperbarui: 25 November 2020   12:57 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Vin, kenapa bisa kayak gini, " Cindy mencemaskanku.

"Cind, ada sesuatu yang harus kamu tahu "

"Apa Vin ?"

Kulihat rasa penasaran dari sorot mata Cindy, ya Tuhan apakah aku mampu mengatakannya. Apakah yang akan terjadi nanti. Apakah aku masih bisa bersahabat dengan Cindy, bila nanti dia tahu yang sebenarnya apa yang aku rasakan.

"Cin, aku tahu ini salah . . . . "

Aku tak sanggup meneruskannya. Rasanya mulutku mulai terkunci, aku tak tahu apakah aku sudah siap atau belum.

"Aku tahu ini tak seharusnya terjadi, tapi aku tidak bisa menolak Cin."

Aku merasakan pipiku mulai basah oleh air mataku. Dengan lembut Cindy mengusapnya.

"Cin . . . "

"Sebenarnya apa yang terjadi Vin, " aku merasakan kekhawatiran yang dirasakan Cindy.

Aku mulai menyusun kekuatan lagi. Mau tidak mau dan siap tidak siap aku harus berani menghadapi segala resikonya nanti. Aku tak tahan didera rasa sakit yang kian menyiksa, menggerogoti hatiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun