Mohon tunggu...
Ika Sunarmi
Ika Sunarmi Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi. (Helvy Tiana Rosa)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia Sahabatku

25 November 2020   12:53 Diperbarui: 25 November 2020   12:57 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"maaf mau pesan apa mbak ?"

"Bakso sama es jeruk kecil deh mbak."

Aku kembali pada lamunanku. Aku tak tahan dengan keadaanku sekarang, tapi kedekatan mereka. Kadang aku sadar tak seharusnya aku memiliki perasaan ini, seharusnya aku sadar aku tak boleh memiliki perasaan ini, ini keliru.

Tapi apa cukup dengan kesadaraan sesaat saja, aku tetap tak pernah bisa berhenti menyimpan perasaan ini. Aku tak pernah bisa menerima keadaan ini. Aku hanya ingin dia menjadi milikku seorang, bukan yang lain.

"Sendirian aja Vin ?"

Andra mengagetkanku lagi dan langsung saja dia duduk di kursi kosong sebelahku. Cowok satu ini tak pernah berhenti meyakinkanku tentang perasaannya. Meski sudah sekian kali aku menghindarinya. Tetapi dia tak pernah menyerah. Kadang aku bosan juga menghindari dia.

"kok diam aja ?"

"emang mesti ngapain ?"

"ya jawab dong pertanyaan aku "

"emang masih perlu ya? Bukannya kamu udah liat sendiri ?"

"Vin, kenapa sih kamu selalu ketus sama aku ? emang apa sich Vin salah aku sama kamu ? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun