Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja Terakhir (Bagian 13)

1 Mei 2018   15:54 Diperbarui: 1 Mei 2018   16:00 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : whoa.in

"Oh ya?"

"Iya, namanya Sumur Bandung. Sampai sekarang airnya masih jernih banget. Kabarnya mata air itu muncul akibat ketukan dari tongkatnya seorang Raden  bernama RA Wiranatakusumah II."

"Kok tahu?"

"Pasti kata si Yan." sahut Jimmy.

"Seratus buat kamu Jim." sahut Rein dengan senyum terkembang.

***


Matahari telah sedikit meredup, ketika mereka memutuskan untuk beranjak dari sana.  Setelah menyambangi kantor pos besar,  kini mereka berada di dalam kawasan Alun-Alun Bandung.  Menikmati suasana sore hari yang ramai dengan lalu lalang orang dan para pedagang asongan.

"Terakhir aku ke sini, air mancurnya masih berfungsi, gak kayak sekarang." Rein menunjuk kolam air mancur yang kini kering kerontang.

"Kapan?"

"Kayaknya pas aku umur 5 tahun-nan deh."

"Jadul banget."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun