"Kak berhenti dulu." seru Rein tiba tiba.
"Kenapa? Mau kemana?"
"Mau kesitu dulu." Rein turun dari motor dan masuk ke dalam lapak kecil yang menjual perlengkapan naik gunung. Â Lapak itu berupa ruangan kecil yang terbuat dari kayu-kayu dan ditata dengan rapi. Â Di dalam lapak itu, Nara melihat ada barisan dompet berbahan parasit, karabiner, gelang-gelang yang terbuat dari tali temali, bandana, pisau belati, sampai lampu minyak untuk berkemah. Â Nara memandangi gelang berwarna biru yang sangat menarik matanya. Â Sedangkan Rein menatap puas, dompet berwarna hijau yang kini ada dalam genggamannya.
"Beli dompet?" Nara melirik Rein yang tengah sibuk membolak-balikan dompet barunya.
"Yap, kemarin dompetku hilang."
"Kok  bisa, dicuri? Dimana?"
"Di kampus."
"Ah masa ada pencuri di kampus, di angkot kali atau di bis."
"Nah itu kak, aku juga gak nyangka. Aku kira kampus itu adalah salah satu tempat bebas pencuri tapi nyatanya enggak."
"Memangnya pasti di kampus hilangnya?"
"Yap, jadi ceritanya gini, aku kan ke toilet, saat itu sepi gak ada siapa-siapa, aku taruh tasku di luar toilet. Aku kan berprasangka baik, eh tapi nyatanya kampus sama gak amannya dengan bis kota."