"Hidih, lantas kamu mau nyuap aku pakai apa?"
"Belum apa-apa, minta suap aja. Nih yang kayak gini nih yang harus diberantas, pelaku kriminil tingkat gurem."
"Becanda kali, iya nanti aku bilangin deh, Â coklat satu es krim dua yak?"
"Iya, kalau kamu berhasil. Tenang aja, kamu berurusan dengan orang yang tepat." Indra tersenyum lebar.
"Asik." Rein bertepuk tangan pelan.
"Hei Ndra." Seseorang memegang bahu Indra, Rein sontak melihat ke arah orang yang berdiri di belakang kursi Indra itu.
"Eh, kak mau makan nih?"  Indra bertanya cepat.
"Iya, belum pada pulang?" Nara tersenyum ke arah Rein.
"Belum," Indra menggeleng.
Rein menatap Nara lalu menganggukan kepalanya.
"Gabung di sini, kak," Indra menarik kursi di sebelahnya.