Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Penghujung Senja (32)

27 September 2017   16:48 Diperbarui: 7 Mei 2021   06:31 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : dreamstime

"Dengar lagu apa?"

"Pearl Jam."

"Serius?"

Rein mengangguk.  Nara menatap Rein lekat-lekat, dahinya berkerut seakan sedang berpikir keras. Kini ia tersenyum karena mulai mengingat dimana ia melihat gadis itu untuk pertama kalinya.  

Ya, Aquarius! Sebuah toko kaset di bilangan Dago.  Saat itu Nara berada di samping Rein yang tengah memandangi cover kaset berwarna sephia milik Pearl Jam. Lalu tiba-tiba Rein menatapnya dengan galak ketika ia menjatuhkan kaset Vitalogy secara tidak sengaja dari raknya dan mengenai kaki gadis itu. 

Nara dengan sopan meminta maaf, tapi gadis itu langsung balik badan dan meninggalkannya dengan gaya uring- uringan. Nara terpana sejenak, alih-alih terkejut karena baru kali ini ia menemukan seorang gadis yang mempunyai selera musik yang sama dengannya.

"Kamu sadar gak kalo dulu kita pernah bertemu?" tanya Nara penasaran.

Rein menatap wajah  Nara, dahinya berkerut mengumpulkan semua ingatannya dengan susah payah.

"Kaset Vitalogy kamu masih bagus?" Nara kini mulai tak sabar.

Rein berpikir keras, Vitalogy dan wajah di hadapannya.

"Yang kamu beli di Aquarius dulu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun