Tidak berapa lama, Nara mengeluarkan kembali suaranya.
"Kamu turun di mana? Gak kelewat?" Nara menyunggingkan senyum khasnya.
"Masih jauh, di terminal, kakak mau kemana?" tanya Rein iseng.
"Ke ATM."
"Tadi ada di atas."
"Oh aku gak tahu." Nara terdengar canggung, matanya terlihat jelalatan memandang ke luar angkot.
"Masa gedung Bank segede itu gak kelihatan." Rein mulai terdengar sadis.
Nara tersenyum, Rein memasang earphonenya, suara Eddie Vedder mulai memenuhi rongga telinga, ia memejamkan matanya kembali.
"Rein." Nara kembali menyapanya dibarengi sentuhan kakinya ke ujung sneakers gadis itu.
Rein membuka matanya, Nara menunjuk telinga Rein, Rein mengecilkan volume walkmannya.
"Apa?"