Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (30)

22 September 2017   16:17 Diperbarui: 18 Maret 2024   04:41 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kebetulan teman kos Shia adalah temanku," Potong Rein cepat.

"Oh gitu." Winda mengangguk-anggukan kepalanya.

Perasaan Rein begitu porak-poranda.  Apakah Winda yang sekarang ada dihadapannya itu berkata sebenarnya? Rein menatap wajah itu lekat-lekat.  Hatinya seakan disulut oleh api yang sangat panas. Rein memang belum mau bertemu dengan Shia karena peristiwa minggu lalu, tapi peristiwa ini membuatnya bertekad untuk menemui Shia.  Rein melihat jam dinding di kantin mas Nano, jarumnya menunjuk di angka 3.

"Yuk ke kosan Shia, mungkin dia sudah pulang," Rein beranjak diikuti oleh Winda.

Tempat kos Shia tampak masih sepi, hanya pintu kamar Jed yang terbuka lebar. Rein terpaku di tempatnya.

Jed keluar dari kamarnya, matanya menangkap dua sosok gadis mematung di depan kamar Shia dengan gaya yang canggung.  Jed menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia tersenyum lebar kepada Rein.

"Rein?" Jed menatap wajah gadis yang kini berjalan cepat kearahnya.

 "Itu ..." Wajah Rein memucat, matanya berkabut.

"Apa? Siapa itu? Kamu sakit? Kok wajah kamu pucat banget?"  Jed mengerutkan dahinya.

Rein menggeleng. "Dia temannya Shia." Rein menunjuk Winda.  "Ada perlu katanya, Shia belum pulang?"

"Belum, kayaknya masih lama, anterin ke kampus aja. Shia ada di himpunan, mau aku yang nganterin?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun