Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (29)

20 September 2017   16:12 Diperbarui: 18 Maret 2024   04:19 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rein  mengangguk, berjalan di samping Nara dengan wajah ditekuk, tangannya bersidekap. Malam ini terasa sangat dingin, cardigan rajutannya pun  tidak mampu menghangatkan tubuhnya.

Mereka menyusuri jalanan yang telah sepi. Rein tidak tahu sekarang jam telah menunjukkan ke angka berapa, yang ia tahu udara malam ini terasa sangat menusuk tulang.     

Kini ia mulai mengenali jalan itu, tanda kosan Lea telah dekat.  Wartel  yang berdiri tepat di mulut gang kosan Lea terlihat masih buka.   Rein  menghentikan langkahnya tepat di depan wartel yang mempunyai 4 kamar  bicara itu.

"Rein!" teriak Lea yang tiba-tiba muncul dari wartel itu.

"Eh, kok kamu disini?" Rein terkejut.

Kening Lea berkerut menatap Rein dan Nara secara bergantian sambil telunjuknya tak lepas menunjuki wajah mereka berdua.

"Tadi Shia ke kosan nyari kamu, kamu harusnya pulang dengan dia kan? Gak lama  giliran Jed yang nyari kamu dan sekarang kamu malah pulang dengan Nara?  Asli aku gak ngerti sama sekali dengan kamu Rein."  Lea protes sambil memelototi Nara dengan penuh selidik.

Nara menolehkan kepalanya, menatap wajah Rein yang terlihat salah tingkah.  

Dia seharusnya pulang dengan Shia? Kenapa Jed nyari Rein juga? Gawat!

"Ah, ayuk ah" Rein menyeret Lea dengan paksa. "Makasih, kak."  Rein berteriak kepada Nara.

Nara  menganggukan kepalanya, tapi pikirannya kini dipenuhi oleh tanda tanya. Rein seharusnya pulang dengan Shia, tapi kemana Shia? kenapa Rein dibiarkan pulang sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun