Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (22)

17 Juli 2017   17:46 Diperbarui: 26 November 2023   17:22 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jed jago main gitar, dia juga bilang dulu pernah terlibat dengan sebuah band. Kenapa gak minta dia jadi additional player saja. 

Tapi tidak mungkin sekarang ia

ilustrasi : blogs.anthena3
ilustrasi : blogs.anthena3
tiba-tiba kesana, di mana Jed di kelilingi teman-temannya.  Bagaimana bila Shia tahu, bagaimana bila Jed tak mau mengenalnya lagi, bagaimana bila ... ah. 

Rein menepiskan semua keraguannya, ini kesempatan satu-satunya untuk membantu Beni dan teman-temannya. Rein akhirnya menentukan pilihan.

"Ben, kamu bilang pake pengganti gapapa? Aku punya kandidat, mau nyoba gak ?"

"Oh iya, siapa? ada gitu, anak punk juga?"

"Teman, kebetulan orangnya ada disini, sebentar ya."  Rein beranjak dari duduknya sementara Beni mengangguk setuju.

Rein terburu-buru ketika melihat Jimmy tengah memesan es kelapa muda yang letaknya agak berjauhan dengan tempat Jed duduk.

"Sstt Jim."

"Hualaaah, gila, kaget nih." seru Jimmy sambil mengurut dadanya.

Rein menyeringai "Sorry, bisa bantu aku, gak."

"Bantu apa? aku mah bukan si bibi titi teliti, tapi kalau buat kamu apa sih yang enggak." Jimmy berkata genit, baju hawai bunga-bunganya berkibar ditiup angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun