Rein berjalan gontai bagai prajurit kalah perang menuju kantin, di mana Beni dan Jangkrik menunggunya.
"Gimana?" Jangkrik bertanya ketika Rein telah muncul dihadapan mereka kembali.
Gadis itu menggeleng, lalu duduk di samping Beni. "Kalian gak bisa main bertiga aja, Ben?"
Beni menggeleng. "Komposisi sudah kita atur 4 personil, nanti ada bagian yang hilang."
"Rubah total lagu, Greenday aja." lanjut Rein sok tahu.
"Ai temana pionir punk mana masuk, lagian semua udah pik (fix)."
Pik pik pik bunyi hujan di atas genting.
Rein menyeringai.
"Cari additional aja atuh lah, Si Mercon mungkin bisa." Jangkrik menghisap teh botolnya yang tinggal setengah.
"Jiah, Mercon," Rein tertawa sementara Jangkrik nyengir.
"Nama aslinya Made, tapi dia suka meletup-letup kayak mercon." Jangkrik menerangkan dengan wajah yang serius.