Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Di Bawah Naungan Orion

4 Maret 2016   14:59 Diperbarui: 5 Maret 2016   18:46 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Malam berikutnya, Rhea kembali menemukannya di sana. Kadang bergumam, kadang tertawa. Rhea melihat itu semua dari sudut matanya. Ada apa dengan orang itu? Apakah dia gila? Mengapa ibu kosnya yang tinggal beberapa ratus meter dari tempat ini tidak pernah mencarinya? Banyak sekali pertanyaan yang berkecamuk di pikiran Rhea. Semua teman kosnya hanya tersenyum ketika Rhea mengajukan pertanyaan itu. Mendadak semua menjadi bisu.

***

Purnama telah berlalu, menyisakan bentuknya yang menyabit di atas sana. Rhea melirik pemuda bernama Bara itu. Duduk di atas bangku kayu dengan kepala terkulai lemas. Mendadak Rhea menjadi sangat penasaran. Dalam diam ia memperhatikan Bara. Bara memegangi perutnya, sesekali ia terlihat akan memuntahkan sesuatu dari mulutnya. Rhea terkejut, dengan sigap ia menghampiri pemuda bertubuh kurus itu.

"Kamu gak apa-apa?"

Bara menatapnya dengan tatapan yang menyeramkan. 

"Siapa kamu?" Bara bertanya yang membuat tubuh Rhea menjadi terasa kaku.
"Aku... Aku... Rhea, aku ngekos di sini."

Bara terlihat kepayahan.

"Pergi sana, jangan ganggu aku. Aku gak mau kamu ada di sini."

"Tapi kelihatannya kamu sakit...."

"Gak usah sok perhatian lah, PERGI!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun