Mohon tunggu...
Syamsurijal Ijhal Thamaona
Syamsurijal Ijhal Thamaona Mohon Tunggu... Penulis - Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Subaltern Harus Melawan Meski Lewat Tulisan Entah Esok dengan Gerakan Fb : Syamsurijal Ad'han

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan yang Disambangi Ka'bah

11 Juni 2021   09:55 Diperbarui: 11 Juni 2021   10:10 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalian  tahu kan lagu kasidah 'Panggilan Haji'?"

"Kalau tidak tahu, teerlaalu...!" Itu loh... ,lagu yang salah satu bait syairnya berbunyi begini:

"Panggilan haji

Telah tiba lagi

Menunaikan ibadah

Panggilan Baitullah

Tanah Suci Makkah

Ya Makkatul Mukarramah."

Apa boleh buat kalau kalian masih tetap tidak tahu.  Mungkin karena tidak ada di tik tok ...ya...? Ah... sudahlah kita lanjutkan saja ceritanya.

Yang kedua yang diingat warga terhadap Ibu Saminah, adalah, dia rajin datang membantu jika ada warga yang punya hajatan. Tetapi dia tidak pernah muncul di ruang depan. Ibu Saminah sibuk berjibaku di dapur. Dialah yang sibuk mempersiapkan sajian untuk tamu. Berpeluh memasak, sibuk mewalakkan makanan dan lincah meracik penganan. Semua dilakukan dengan senyum kecilnya. Tak pernah tergurat raut kesal di parasnya.

Berbeda sekali dengan Ibu Murni. Jika ibu Saminah hanya anggota biasa di Majelis Ta'lim, maka ibu Murni adalah ketuanya. Manakala dalam pengajian Ibu Saminah hanya diam menyimak di saf belakang, terkantuk-katuk sehingga kadang dikira tidur oleh rekannya,  sesekali tersenyum dan nanti sibuk jika sudah mewalakkan penganan dan minuman, sebaliknya dengan Ibu Murni.  Selain tampil di barisan depan, Ibu Murni pun rajin bertanya.  Jika bertanya, gayanya anggun, pelan, sesekali menoleh ke kiri-kanan seakan menuntut perhatian hadirin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun