Mohon tunggu...
Syamsurijal Ijhal Thamaona
Syamsurijal Ijhal Thamaona Mohon Tunggu... Penulis - Demikianlah profil saya yg sebenarnya

Subaltern Harus Melawan Meski Lewat Tulisan Entah Esok dengan Gerakan Fb : Syamsurijal Ad'han

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan yang Disambangi Ka'bah

11 Juni 2021   09:55 Diperbarui: 11 Juni 2021   10:10 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ibu Saminah?" Bagaimana bisa, dia tidak pernah kedengaran mau berangkat haji. Tidak pernah diketahui kapan mendaftar naik haji dan bukankah juga dia tidak pernah merayakan acara selamatan apa-apa. Di kampung semua orang yang naik haji pasti diupacarakan" Batin Ibu Murni. "Ah...ibu Ani salah lihat, ada-ada saja." Tetapi komentar itu tetap saja membuatnya penasaran. Pelan-pelan ia memutar ulang videonya. Menyimak baik-baik tayangannya. Kadang putarannya dibuat slow, mirip adegan kungfu dalam film-film Mandarin klasik dulu.  Tayangan video akhirnya sampai pada perempuan di depan Ka'bah yang sedang salat. Pemutar film sekali lagi dibuatnya slow. Matanya dipentang lebar-lebar. Seluruh perhatiannya tercurah pada perempuan itu.

"Ya...Allah, benar...! Ibu itu mirip sekali dengan ibu Saminah. Apa benar dia ibu Saminah?"

"Ah..tidak mungkin." Bantahnya sendiri.

Segera Ibu Murni mencari suaminya. Memperlihatkan video tersebut. Suaminya mengangguk.

"Ya...memang mirip sekali dengan ibu Saminah. Kita akan cari lagi besok siapa tahu ketemu lagi dengan perempuan itu."

Keesokan harinya Ibu Murni dan  suaminya kembali ke Masjidil Haram. Mereka masuk ke dalam berkeliling. Telah sejam mereka berjalan berputar-putar, perempuan yang dianggap ibu Saminah atau mirip dengannya, belum juga ditemukannya. Mereka lantas menuju ke sekitar Ka'bah. Sambil berkeliling dengan mengumandangkan puji-pujian pada Allah, mata keduanya juga mencari-cari sosok perempuan yang mirip ibu Saminah. Tetap tidak ada. Mereka keluar dari sekitar Ka'bah, tetapi masih tetap dalam lingkungan Masjidil Haram.

"Panggilan haji, telah tiba lagi, menunaikan ibadah, panggilan baitullah."  Tiba-tiba terdengar bunyi ringtone ponsel dengan nada dari lagu 'Panggilan Haji'. Ibu Murni dan suaminya tergemap. Nada itu sangat lekat dalam benak mereka. Nada dari lagu kasidah yang sering diputar oleh Ibu Saminah.

"Ibu Saminah." Gumam keduanya bersamaan. Serentak dengan itu mereka menoleh ke arah suara ponsel itu. Seorang perempuan yang sangat mereka kenal, ibu Saminah, terlihat mematikan ponselnya. Sebuah ponsel biasa dari nokia yang hanya bisa digunakan menelepon dan mengirim sms. Jarak mereka dengan Ibu Saminah agak jauh. Keduanya bergegas menghampiri perempuan yang dianggapnya ibu Saminah. Tetapi Langkah mereka terhalang oleh rombongan jemaah haji dari Afrika yang melintas di depan mereka. Sejenak mereka harus berhenti. Sosok perempuan yang dianggap ibu Saminah itu juga jadi tidak terlihat. Dia terhalang oleh rombongan Jemaah Haji yang lewat itu.

Begitu rombongan terakhir lewat, Ibu Murni dan suaminya segera bergegas menuju tempat sosok perempuan yang mereka anggap ibu Saminah. Tetapi rupanya orang itu sudah bergeser dari tempatnya. Ia tidak kelihatan lagi. Dicari ke sana kemari, sama saja. Tidak ada. Sosoknya seakan-akan raib ditelan bumi.

Setelah beberapa saat lagi mencari tapi tak kunjung melihat batang hidung perempuan yang mereka sangka Ibu Saminah, sepasang suami istri itu akhirnya pulang ke penginapan. Suami ibu Murni segera masuk ke kamarnya. Ibu Murni sendiri mencari beberapa jemaah haji yang berasal dari kampung halamannya.  Tiga orang segera mengikuti Ibu Murni yang rupanya ingin menceritakan kejadian yang dialaminya di lobi penginapan.

Setelah mengatur nafas, Ibu Murni lantas menceritakan mulai dari video yang diposting di facebook, komentar seorang tetangga di kampung tentang sosok yang mirip Ibu Saminah di videonya, pencariannya, ringtone Hp yang diyakini itu adalah ringtone ponsel ibu Saminah, serta sosok perempuan yang dilihatnya mirip, bahkan menurutnya, memang tak lain ibu Saminah sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun