Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi diantara Tuduhan Korupsi dan Kejahatan Terorganisir oleh Dunia Internasional

2 Januari 2025   10:15 Diperbarui: 3 Januari 2025   15:56 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A via Kompas.com)

Jika ini adalah arah demokrasi kita, maka mungkin sudah saatnya kita mencari definisi baru "kembali pada makna demokrasi yang sebenarnya, yaitu: liberte/kebebasan, egalite/kesetaraan, fraternite/persaudaraan." 

Kembalikan kebebasan kita sebagai warga negara republik dan bangsa yang merdeka, biarkan kita hidup setara di negeri ini, apabila kita memang bersaudara karena ibu pertiwi.


Kritik Internasional: Ancaman atau Kesempatan?

Laporan OCCRP seharusnya menjadi cermin, bukan ancaman. Namun, pemerintah dan pendukung fanatiknya seringkali merespons dengan defensif, seolah-olah kritik dari luar adalah konspirasi untuk menjatuhkan Indonesia "mudah-mudahan yang baru ini, tidak."

Padahal, ini adalah kesempatan untuk memperbaiki diri. Tetapi, tentu saja, lebih mudah untuk menyalahkan orang lain daripada mengakui kesalahan sendiri "mental pecundang dan semoga kita tidak begitu."

Respons ini juga mencerminkan mentalitas yang lebih luas, yaitu; ketidakmampuan untuk menerima kritik. Dalam dunia yang semakin terhubung, reputasi internasional merupakan aset berharga dalam diplomasi. 

Tetapi jika kita terus-menerus menyangkal masalah, maka reputasi itu akan semakin kokoh, dan bangsa kita akan di anggap sebagai bangsa yang tidak bisa belajar serta bergaul dengan negeri lain.

Bukankah lebih baik menggunakan kritik sebagai bahan evaluasi daripada sebagai alasan untuk bermain sebagai korban?

Kesimpulan: Sebuah Refleksi Pahit

Jokowi mungkin bukan satu-satunya pemimpin yang harus disorot dalam isu korupsi, tetapi namanya muncul dalam laporan OCCRP merupakan tamparan keras bagi citra pemerintahannya.

Korupsi adalah realitas yang tidak dapat diabaikan, dan laporan ini seharusnya menjadi pengingat bahwa "Indonesia Maju" tidak akan pernah tercapai tanpa pembersihan besar-besaran di semua level pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun