Salah satu kasus yang menjadi perdebatan ialah pengangkatan HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Seorang figur yang memiliki hubungan erat dengan partai politik besar, tentu saja, "demi profesionalisme."
Dan jangan lupakan drama pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri, yang sempat ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh KPK sebelum "ajaibnya" dibebaskan. Sebuah keajaiban hukum yang hanya mungkin terjadi di negeri ini.
OCCRP dan Metodologi-nya
Laporan OCCRP mungkin tidak sempurna, tetapi setidaknya mereka memiliki keberanian untuk mengatakan sesuatu yang tidak ingin kita dengar. Mereka menilai Jokowi berdasarkan polling online.
Tentu, metode ini bisa dikritik, tetapi mari kita akui, bahkan tanpa laporan inipun, aroma korupsi sudah menyengat di setiap sudut negeri.
Jadi, apakah benar kita perlu dan harus terlalu sibuk mempertanyakan metodologi dari lembaga ini, atau kita harus mulai membersihkan rumah sendiri yang sudah lama dikotori oleh para pejabat tidak bertanggungjawab serta tidak bermoral itu.
Kemajuan yang Membanggakan?
Mari kita lihat apa yang disebut "kemajuan" di era Jokowi. Infrastruktur? Luar biasa, tetapi siapa yang sebenarnya diuntungkan? Berapa banyak proyek yang didanai oleh utang luar negeri, dengan bunga yang terus menumpuk?Â
Dan, lebih penting lagi, berapa banyak pejabat yang mungkin mendapatkan "bonus" dari setiap proyek? Kita tidak bicara tentang konstruksi jembatan; kita bicara tentang konstruksi sistem yang melanggengkan korupsi.