"Tidak apa - apa Gun, yang penting kamu masih mau datang dan bisa melihat langsung sekolahmu."
"Iya bu. Subhanaallah, terlalu sayang Allah SWT dengan sekolah kita ya bu. Sehingga diberikan ujian seperti ini."
"Iya Gun. Setiap musibah pasti memiliki hikmah tersendiri. Tugas kita tetap harus mensyukuri, untungnya kejadian ini bukan posisi sedang jam belajaran di ruangan yang mungkin akan menimbulkan korban. mungkin ke depannya kita akan pangkas saja pohon-pohon yang tinggo, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan Gun."
"Iya bu."
"Hm, Gun. Mungkin proses belajar mengajar hari ini harus kita tiadakan dulu. Sambil menunggu petugas terkait, silakan kamu kumpulkan murid-murid yang sudah hadir beserta masing-masing orangtua dan berikan pengumuman libur ya."
"Baik bu, saya mengerti. saya permisi bu." Aku yang bergegas membunyikan bel dan menyuruh para murid dari kelas 1 sampai kelas 6 yang telah hadir untuk berkumpul.
"Silakan gun".
Semua murid beserta orangtua telah berkumpul di lapangan sekolah, para guru yang hadir pun sudah berbaris di depan ruang kepala sekolah.
"Assalammuallahikum anak - anak."
"Wa'allahikumussalam bu." Ucap mereka serentak.
"Semuanya baik hari ini?" Tanyaku.
Semua murid pun terdiam diiringin tatapan semua guru beserta wali murid yang hadir.