Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Perantau yang Sombong

4 Februari 2020   17:42 Diperbarui: 4 Februari 2020   17:48 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Barusan bae mamak makan."

 "Aii lemak. Sayur apo?"

 "Sayur kacang, tumis sambel kentang:

 "Oii.. mantep mak. Begawe dak?"

 "Ini dang begawe.? Kau lagi dimano nak?"

 "Ini baru udem interview. Anye maaf mak, lom rezeki indra."

 "Oh yoo dak papo. Yang penting iktiar terus. Bebanyak bedoa. Mamak pulo bantu dari sini." 

 "Io mak. Terimo kasih yo mak."

 "Iyo samo-samo."

 "Oh yo mak. Kabar wong di dusun mak mano? Sehat galo?"

 "Alhamdulillah sehat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun