Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen : Pelacur Tak bersalah

3 Februari 2020   10:27 Diperbarui: 30 Oktober 2021   18:57 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Berapa, mangkok bang?" Tanya tukang bakso.

"Sebentar. Bos, berapa?" Ucap Saipul kepada Dani. Dani pun melihat serta melirik Lia dan Cindy.

 "Mbak mau bakso?" Tanya Dani kepada Lia.

 "Yaudah pesan aja. Punya mbak, gak pake mie tapi pedas ya. Hmm ... kalo kamu Cin?" Tanya Lia kepada Cindy.

 "Ia mbak. Kalo punya saya pake semua dan pedas yah bang."

 "Yaudah, pul. pesan bakso 4 mangkok. 1 gak pake mie, yang lain pake. Dan pedas semua ya pul." Ucap Dani kepada Saipul.

 "Bang, baksonya 4. 1 gak pake mie dan pedes semua bang yah."

 "Oke siap bang. 1 gak pake mie yg lain pake. Dan pedes yah bang." Balik ulang tukang bakso atas perkataan Saipul.

 "Ya sip bang. Hm, Saya tinggal bang."

 "Ya bang, selesai akan langsung diantar." 

 Sembari menunggu bakso yang masih di buat oleh tukang bakso. Saipul pun meninggalkan gerobak dan kembali duduk bersama Dani, Lia dan Cindy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun