Dari foto tersebut penonton jadi tahu bahwa Do Kang-soo bahagia bersama dengan ayahnya walaupun tanpa kehadiran ibunya.
Do Kang-soo  dan ayahnya menyadari kebahagiaan sebenarnya adalah menunjukkan kasih terhadap keluarga.
Jadi endingnya dibuat senyata mungkin  yg tanpa dipaksakan.
Sekalipun keinginannya untuk bertemu dan membawa ibunya belum berhasil tapi mereka tetap bisa bahagia.
Drama ini benar-benar bagus dan saya rekomendasikan untuk ditonton. Ceritanya menyentuh dan mengharu biru tanpa perlu di dramatisir dengan alur yang ringkas dan padat.
Saya saja waktu melihat adegan Do Kang-soo kecelakaan tidak harapan untuk selamat dan harus jadi bahan eksperimen, sehingga hidup dalam kebahagiaan palsu tampak terasa menitikkan air mata karena kasihan sekali melihat kisah hidup  tragis yang dialami Do Kang-soo.
Merasa lega ketika Do Kang-soo akhirnya bisa kembali sadar dan  pulang. Bagaimana hal tersebut membuat saya terhanyut dalam cerita.
Drama ini juga banyak mengandung pesan moral tentang arti kebahagiaan sebenarnya, tentang kebahagiaan palsu dan semu yang banyak dicari orang mungkin melalui narkoba, minuman keras, berkhayal dan berhalusinasi, dsb. bukanlah suatu kebahagiaan.
Tentang hubungan orang tua yang sulit mengatakan  cinta kepada anaknya dan sulit  minta maaf ketika mereka bersalah. Padahal hal tersebut perlu dilakukan orang tua.
Dan masih banyak pesan moral lainnya, yang jelas setiap orang pasti ingin bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H