Mohon tunggu...
Ida S
Ida S Mohon Tunggu... Administrasi - Joyful

Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC_VcRcUxjRCthjILM9AmNAA/ my blog: https://agrace2011.blogspot.com/ https://mywishes09.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Exit" Pernyataan Maaf dan Cinta Seorang Ayah yang Mampu Membawa Anaknya Keluar dari Kebahagiaan Palsu

24 Mei 2021   18:09 Diperbarui: 24 Mei 2021   19:31 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:hancinema.net 

Penampakan adegan awal ini sebenarnya menjadi kunci bagi penonton untuk dapat menebak inti cerita dan memahami maksud cerita tersebut.

Saya mengira pria tersebut sedang sakit dan terbaring koma walaupun tebakan saya benar tapi jawabannya lebih dalam dari yang saya prediksi.

Hal yang membuat saya yakin drama ini bagus adalah monolog yang dilakukan oleh Do Kang-soo pada saat adegan pembukaan tersebut.

Monolog tersebut terdengar seperti seorang pesimistis tapi ketika didengarkan lebih seksama pernyataan tersebut benar adanya dan karena disebutkan dengan intonasi yang pas maka sangat menyentuh.   Dalam monolognya Do Kang-soo  berkata:

"Jangan mempercayai Jika keberuntungan yang tidak terduga menghampirimu sekaligus. Jangan mempercayai apapun dan mengurangi lagi. Pejamkan matamu dan hitung sampai tiga. Lebih baik kamu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sebelum terlambat. 1. 2. 3." 

Setelah hitungan ketiga Do Kang-soo terbangun dan adegan pun berpindah ke kamar Do Kang-soo dimana Do Kang-soo terbangun dari kamar tidurnya dan saya berfikir Do Kang-soo sedang bermimpi.

Potret sebuah keluarga dalam kerasnya kehidupan

Do Kang-soo adalah potret keluarga miskin yang masih banyak dialami keluarga-keluarga di Korea yaitu: sebagai seorang anak yang harus  berjuang mengatasi kerasnya kehidupan dan menanggung hutang ayahnya karena kemiskinan, sebagai seorang anak yang harus menanggung kekerasan yang dilakukan ayahnya, ketika mabuk karena stres dengan kehidupan, sebagai seorang anak yang tidak pernah merasakan kasih sayang ibunya karena sang ibu meninggalkan ayahnya dan dirinya sewaktu Do Kang-soo masih bayi karena tidak tahan dengan perilaku ayahnya.

Do Kang-soo harus bekerja sebagai penagih hutang di perusahaan rentenir di Shinseong Capital milik Hwang Tae-bok untuk mencari nafkah dan membayar hutang ayahnya.

Terbayangkan betapa menyedihkan dan kerasnya kehidupan Do Kang-soo.

Pada saat  Do Kang-soo menagih hutang, dia cenderung bertindak nekat dan terlihat tidak takut mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun