Walaupun tidak membenci ayahnya bukan berarti dia tidak marah kepada ayahnya atas perlakuan buruk yang diterimanya. Hal ini dia katakan kepada Han Seong-gu bagaimana hidup berjalan tidak sesuai keinginannya, ibunya kabur saat dia masih bayi dan ayahnya memukulinya setiap kali ayahnya mabuk. Tapi setelah dia dewasa dan mampu membela dirinya, ayahnya malah sakit dan dia juga yang harus merawat ayahnya.
Jadi Do Kang-soo sebenarnya anak yang berbakti kepada ayahnya.
Sedangkan ayahnya Do Jung-man ( Woo Hyun ). merasa bersalah karena telah menghancurkan keluarganya, dan hidup dalam penyesalan. Â Untuk mengurangi rasa bersalahnya Do Jung-man bekerja di toko barang bekas meskipun usianya sudah tua dan kesehatannya menurun.
Impian yang sangat sepele dan biasanya saja bagi banyak orang tapi bisa menjadi impian besar bagi sebagian orang karena sulit untuk mendapatkannya
Adegan dimana Do Kang-soo melewati studio foto Woori dan di dinding luar studio foto terpampang foto keluarga dan Do Kang-soo berhenti sejenak memandang foto-foto keluarga tersebut.
Adegan tersebut tidak digambarkan dengan berlebihan atau mencolok hanya mimik dan sorot mata Do Kang-soo yang terlihat sedikit sedih, sehingga  penonton bisa menangkap ada sesuatu yang istimewa tentang foto keluarga bagi Do Kang-soo.
 Adegan Do Kang-soo minum dengan ayahnya juga sangat menyentuh hati, karena disitu Do Kang-soo mengeluarkan isi hatinya tentang apa ayahnya tahu tentang impiannya? Waktu kelas 3 SD, Do Kang-soo diminta untuk membawa foto keluarga untuk tugas sekolah, tapi hanya dia yang gagal menyelesaikan tugas itu, karena mereka tidak punya foto keluarga satupun. Impian Do Kang-soo memiliki foto keluarga jadi dia ingin bisa berfoto bersama keluarga. Tapi sekeras apapun Do Kang-soo mencoba, itu tidak akan pernah terwujud.
Do Kang-soo telah mencoba mencari ibunya tetapi ditipu oleh orang-orang yang mengklaim bahwa mereka dapat membantunya dalam pencariannya.
Impian Do Kang-soo itu benar-benar menyentuh hati bagaimana tidak bagi banyak keluarga foto keluarga merupakan hal biasa dan bukan termasuk impian tapi bagi Do Kang-soo itu merupakan impian yang sulit terwujud.
Disini penonton dapat mengambil hikmah yaitu menghargai apa yang kita miliki sekalipun itu sepertinya kecil atau biasa tapi itu mungkin bagi sebagian orang sulit untuk dimiliki. Dan juga tidak pernah meremehkan impian orang lain yang mungkin sepele bagi kita tapi justru sangat berarti bagi orang lain.
Setiap orang pasti ingin bahagia dan berusaha mencari cara untuk bisa berbahagia