"Bayu, kamu cari Aryo sampai ketemu, saya tak mau kesalahpahaman ini berlarut-larut."
***
Semuanya berawal dari undangan pernikahan saudara. Istri dan anak-anak Andrian sudah pergi terlebih dahulu, karena dia sedang ada urusan dengan pelanggan.Â
Pelanggan satu ini juga salah satu pelanggan setianya, yang pasti harus dilayani dengan istimewa pula. Setelah melakukan deal dengan pesanan, uang diterima, dan dia pun bergegas menemui anak dan istrinya.
Tampaknya nasib baik tak menjemputnya kala itu. Motornya tiba-tiba tidak bisa dinyalakan dan terpaksa dibawa ke bengkel dan itu membutuhkan waktu yang sangat lama.
"Bayu, saya pinjam motor kamu, ya, motor saya rusak," ucapnya dibalik telepon. Seperti itulah kedekatan mereka. Mereka sudah tidak seperti bos dan karyawan, melainkan persahabatan. Bos mana yang sudi menunggangi motor karyawannya.
Sembari menunggu, Andrian pun bersiap-siap untuk pergi. Uang hasil deal dengan pelanggan tadi sengaja di selipkan di jaket dulu karena di pikirannya, mandi, ganti baju dan lain-lain ini memerlukan waktu sebentar, tak mungkin dalam waktu sekejap uang ini bisa raib.
Tak selang berapa lama, Andrian selesai beberes dan Bayu pun datang membawa motor miliknya.
"Nih, motor yang sudah dicuci secepat kilat, saya harap tuan bisa menungganginya dengan nyaman." Lelaki itu membungkukkan badannya tanda penghormatan sebagai bahan candaan.
"Jagain pabrik beras sama rumah saya, ya?"
"Emang bos mau kemana?"