"Bel, bella...!" Angga segera menghampiri. Ia memberikan lembaran bon yang telah terlipat rapi, yang sudah ia tuliskan pesan.
"Ini, apaan?" tanya Bella bingung, lalu bergegas menyusul pelanggannya tadi.
Pagi pun menjelang, denyut nadi kehidupan malam kian melemah. Satu langkah sebelum memasuki lorong, Bella membaca pesan yang telah diterimanya. Beberapa detik kemudian, Ia memutar tubuh mungilnya dan menantap pria yang masih berdiri mematung itu. Bella melempar senyum yang tersimpul, lalu Ia menghilang di balik tirai merah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!