“Ah, saya lupa belum beritahu kalian,” ucapnya terkejut. “Sekarang, acara kami sudah menjalankan serinya yang ke-100.”
Kamki bingung ingin bicara apa. Namun, aku juga baru sadar acara TV yang kutonton selama ini sudah masuk seri yang keseratusnya.
“Kalian akan bermain bersama. Tangga, Cindy, dan Dita akan bermain dalam satu tim,” kata pemandu. “jadi, hadianya berkurang dong, pak!” protes Cindy.
“Tenang, justru karena acara kali ini masuk edisi spesial, hadiah utamanya akan meningkat menjadi 500 juta,” ujar pemandu.
Mata kami berbinar-binar hingga wajah kami saling pandang-memandang. Tak kusangka acara ini akan lebih meriah dari yang kuduga.
Kami pun menaiki panggung acara. Ratusan sorot mata hingga kamera tertuju pada kami bertiga saat menapaki lorong masuk. Bahkan jantungku juga berdegup kencang tanpa kusadari.
Prosedur demi prosedur kami jalani.
Perkenalan, tanya jawab, hingga tujuan. Kuis pun dimulai.
Satu demi satu kuis pertanyaan diajukan.
Kami bertiga saling berpikir bertukar pendapat satu sama lain.
Satu demi satu kuis terjawab tanpa ragu.