Mohon tunggu...
Lindan
Lindan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Semakin Sering Jokowi Melakukan Blunder dalam Pemerintahannya

17 Juli 2017   07:03 Diperbarui: 17 Juli 2017   09:28 2539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keadaan yang sama berulang lagi pada saat Pilkada DKI dimana  PDIP bersama Polri melakukan maneuver-manuver yang "Luar Biasa" untuk memenangkan Ahok.  

Bagaimana mungkin terjadi ada kontestan Pilkada yang "diganggu" dengan kasus-kasus hukum tiba-tiba pada saat mereka sedang berkompetisi?

Bagaimana mungkin Ahok yang sudah menjadi Terdakwa dengan ancaman hukuman 5 tahun bisa dilantik kembali menjadi Gubernur oleh Mendagri (demi kepentingan Pilgub DKI)?

Dan lainnya. Begitu banyak hal-hal aneh yang terjadi dalam Pilkada DKI yang tidak perlu diceritakan lagi karena sudah menjadi rahasia umum.

Kondisi-kondisi tersebut diketahui "keanehannya" oleh Jokowi tetapi memang dirinya tidak punya nyali untuk menghentikannya.

PILKADA DKI SUDAH USAI TETAPI " KERUSAKANNYA" MASIH BERDAMPAK

 Pada saat Pilkada DKI lalu telah terjadi perang besar antara  PDIP dan "sekutunya"  melawan FPI  dan "sekutunya".  Tentu yang termasuk "sekutu"  PDIP saat ini adalah Nasdem, Polri dan lainnya.  

Pilgub DKI sudah usai tetapi perang antara PDIP dan FPI belum selesai.  Habib Rizieq tiba-tiba kena kasus Pornografi yang diduga merupakan rekayasa (berdasarkan pengamatan pakar IT dari ITB).  HRS sudah jadi Tersangka dan menjadi  DPO.

Salah satu "sekutu"  FPI juga kena dampaknya. Hari Tanoe juga tiba-tiba menjadi Tersangka oleh  Kejaksaan Agung (dibaca Nasdem) gara-gara SMS sepele.

Kemudian pakar IT yang menyebut Chat Rizieq sebagai rekayasa tiba-tiba diserang orang di Jalan Tol  dan seterusnya.  Begitu banyak  "hal aneh" kembali terjadi paska Pilgub DKI termasuk tiba-tiba ada label ormas anti Pancasila dan lainnya, kemudian disusul keluarnya Perppu mendadak (tanpa ada factor mendesak) dan lainnya.

Semua itu kembali lagi membuktikan Jokowi tidak mampu berbuat apa-apa bila para penguasa negeri ini melakukan maneuver-manuver yang sesuka hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun