Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Hidup adalah perpaduan cinta, tawa, dan luka. Menulis menjadi cara terbaik untuk merangkai ketiganya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Krisis Multikulturalisme: Transformasi Pendidikan dan Pengakaran Ideologi Pancasila

4 Juni 2023   12:34 Diperbarui: 4 Juni 2023   12:42 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum menutup tulisan ini, saya setuju dengan Émile Durkheim, bahwa fungsi lembaga pendidikan bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan menjadi wahana untuk menumbuhkan warga negara yang baik (good citizen).

Dalam upaya menjalankan pembudayaan Pancasila, dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan untuk memperbaiki pendidikan karakter yang selama ini sering diabaikan karena terlalu fokus pada kepentingan praktis dan pragmatis. Pendidikan karakter bukan hanya sekadar hiasan, melainkan sesuatu yang sangat penting. Oleh karena itu, yel-yel dan 'tepuk anak saleh' merupakan contoh terakhir dari kerusakan pendidikan karakter kita yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Akhirnya harus dikatakan bahwa Pancasila itu adalah way of life. Dengan itu, mimpi kebahagiaan bersama melalui perwujudan  kehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur bisa menjadi kenyataan.

***

Jika Anda telah sampai di sini, terima kasih telah membaca. Jangan ragu untuk meninggalkan kritik dan saran di kolom komentar agar saya dapat menulis dengan lebih baik lagi. [Mhg].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun