Ia berdiri di tengah hutan yang gelap, dikelilingi oleh pepohonan tinggi yang menutupi cahaya bulan. Di kejauhan, ia melihat cahaya yang berkilauan, menarik perhatiannya. Tanpa ragu, Ardan berjalan menuju cahaya tersebut, merasa seolah-olah ada kekuatan yang membimbingnya.
Ketika ia semakin mendekat, ia melihat sebuah portal bercahaya berdiri di antara dua pohon besar. Dari portal tersebut, terdengar lagi suara yang sama memanggil namanya.
"Ardan, engkau dipilih untuk menyelamatkan dunia kami. Masuklah dan temukan takdirmu."
Ardan ragu sejenak, tetapi rasa penasaran dan dorongan kuat untuk menemukan takdirnya mengalahkan keraguannya. Ia melangkah masuk ke dalam portal dan mendapati dirinya berada di sebuah dunia yang sangat berbeda dari dunia mimpinya yang biasa.
1.3 Dunia Althea
Dunia baru ini penuh dengan warna-warni cerah, makhluk-makhluk ajaib, dan aroma harum bunga yang mengisi udara. Ardan merasa kagum dengan keindahan dan keajaiban yang ada di sekitarnya. Ia melihat peri-peri kecil berterbangan di atas bunga-bunga, binatang-binatang yang berbicara, dan pohon-pohon yang berbisik.
"Selamat datang, Pahlawan," seorang peri kecil dengan sayap bercahaya menyambutnya. "Namaku Lyra. Aku akan membantumu dalam perjalanan ini."
Ardan terkejut melihat peri kecil itu. "Apa ini? Di mana aku? Mengapa aku ada di sini?"
Lyra tersenyum lembut. "Engkau berada di Althea, dunia mimpi yang sangat nyata. Kami dalam bahaya besar karena kekuatan gelap yang mengancam untuk menghancurkan keseimbangan alam. Engkau adalah satu-satunya harapan kami, Pahlawan dari Dunia Mimpi."
Ardan masih merasa bingung, tetapi ia merasa ada sesuatu yang benar dalam kata-kata Lyra. "Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya.
"Engkau harus melewati serangkaian ujian untuk membuktikan dirimu sebagai pahlawan sejati. Hanya dengan begitu engkau bisa mendapatkan kekuatan yang diperlukan untuk mengalahkan kegelapan," jawab Lyra dengan tegas.