1.4 Ujian Pertama: Bayangan Diri
Lyra memandu Ardan menuju sebuah kuil kuno yang tersembunyi di tengah hutan. Kuil itu dipenuhi dengan patung-patung dan simbol-simbol kuno yang menggambarkan sejarah Althea. Di dalam kuil, Ardan harus menghadapi ujian pertama: pertarungan melawan bayangan dirinya sendiri.
Bayangan itu muncul dari cermin besar di tengah kuil. Bayangan itu tampak seperti Ardan, tetapi dengan mata yang memancarkan kegelapan. Bayangan itu mencerminkan ketakutan dan keraguan Ardan, mengejeknya dengan kata-kata yang menyakitkan.
"Kau tidak akan pernah menjadi pahlawan. Kau hanyalah seorang pemuda biasa dari desa kecil," kata bayangan itu dengan suara dingin.
Ardan merasa ketakutan dan ragu-ragu, tetapi Lyra membisikkan kata-kata penyemangat. "Jangan biarkan ketakutanmu menguasaimu, Ardan. Kau lebih kuat dari yang kau kira."
Dengan dukungan Lyra, Ardan berhasil mengatasi bayangan tersebut. Ia menyadari bahwa kekuatan sejati datang dari dalam hati dan keberanian untuk menghadapi ketakutan. Bayangan itu perlahan menghilang, meninggalkan Ardan dengan perasaan lega dan percaya diri.
1.5 Ujian Kedua: Teka-teki Sang Penyihir
Setelah mengatasi bayangan dirinya, Ardan melanjutkan perjalanannya menuju ujian kedua. Kali ini, ia harus memecahkan teka-teki yang diberikan oleh seorang penyihir tua bernama Eldora. Eldora adalah penjaga pengetahuan dan kebijaksanaan Althea.
"Teka-teki ini akan menguji kecerdasanmu, Pahlawan. Hanya dengan memecahkannya, kau akan mendapatkan wawasan tentang masa lalu Althea dan peranmu sebagai pahlawan," kata Eldora dengan suara serak namun bijaksana.
Teka-teki itu rumit dan penuh dengan simbol-simbol kuno yang tidak dikenalnya. Namun, dengan kesabaran dan ketekunan, Ardan berhasil memecahkan teka-teki tersebut. Ia mendapatkan wawasan tentang sejarah Althea dan mengerti betapa pentingnya peranannya sebagai pahlawan.
1.6 Ujian Ketiga: Pertarungan Melawan Raksasa Batu