Ardan dan teman-temannya, bersama dengan beberapa Ksatria Tertua, segera bergegas menuju desa tersebut. Ketika mereka tiba, mereka melihat kehancuran yang ditinggalkan oleh makhluk kegelapan. Rumah-rumah terbakar, dan penduduk desa berlarian dalam ketakutan.
Ardan tidak ragu-ragu. "Kita harus menyelamatkan mereka!" teriaknya, sambil berlari menuju desa.
Pertarungan sengit pun terjadi. Ardan menggunakan semua kekuatan dan keterampilan yang telah ia pelajari untuk melawan makhluk kegelapan tersebut. Lyra dan Elda juga berjuang keras, menggunakan sihir mereka untuk melindungi penduduk desa dan mengusir makhluk-makhluk tersebut.
Dengan kerja sama yang baik, mereka berhasil mengalahkan makhluk kegelapan dan menyelamatkan desa. Penduduk desa berterima kasih dengan penuh haru, dan Ardan merasa bangga bahwa mereka bisa membantu.
3.6 Penemuan Peta Rahasia
Setelah kembali ke benteng, Ardan dan teman-temannya menerima hadiah dari penduduk desa yang mereka selamatkan. Hadiah tersebut adalah sebuah peta kuno yang menunjukkan jalan rahasia menuju Jantung Kegelapan. Peta ini sangat berharga, karena jalan yang ditunjukkan lebih aman dan cepat dibandingkan jalan yang mereka rencanakan sebelumnya.
Sir Alden mempelajari peta tersebut dengan seksama. "Ini adalah peta yang sangat berharga," katanya. "Dengan ini, kita bisa mencapai Jantung Kegelapan lebih cepat dan menghindari banyak bahaya."
Ardan merasa bahwa ini adalah tanda dari takdir. "Kita harus segera pergi. Tidak ada waktu yang bisa kita sia-siakan."
3.7 Persiapan Akhir
Sebelum berangkat, Sir Alden memberikan Ardan sebuah hadiah istimewa: sebuah pedang yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dalam Ksatria Tertua. Pedang itu terbuat dari logam yang sangat kuat dan memiliki ukiran-ukiran kuno yang indah.
"Ini adalah pedang Legenda," kata Sir Alden. "Pedang ini akan membantumu dalam pertempuran melawan Moroth. Gunakanlah dengan bijaksana."