Mohon tunggu...
humamul firdaus
humamul firdaus Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - mahasiswa unisnu

mahasiswa unisnu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Perkembangan Anak Disleksia

14 Desember 2019   20:24 Diperbarui: 14 Desember 2019   20:40 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Perkembangan setiap anak slalu berbeda-beda, tapi pada dasarnya sama-sama untuk mencapai kematangan yang normative. Bagi anak yang mengalami masalah dalam perkembangan atau gagal tumbuh (nonnormative) pada terminology psikologi atau dalam dunia pendidikan dikenal denga anak berkebutuhan khusus (ABK). Disleksia merupakan salah satu dari anak berkebutuhan khusu, disleksia merupakan suatu kesulitan dalam hal belajar membaca dan menulis yang berbeda dengan anak seumuranya. Kesulitan dalam hal membaca dan menulis ini mengakibatkan penderita disleksia mengalami gangguan dalam bidang akademik. Penanganan anak disleksia harus segera ditangani sejak dini pada masa prasekolah. Program penanganan anak pada prasekolah meliputi persepsi, sensori-motor, komunikasi dan kognitif

Kata kunci perkembangan anak, Disleksia

Abstract

The development of each child is always different, but basically together to achieve normative maturity. For children who experience problems in development or failure to grow (nonnormative) in psychological terminology or in the world of education known as children with special needs (ABK). Dyslexia is one of the special needs children, dyslexia is a difficulty in learning to read and write that is different from children of his age. Difficulties in reading and writing have caused dyslexic sufferers to experience interference in the academic field. Management of dyslexic children must be handled early on in preschool. Preschool children's handling programs include perception, sensory-motor, communication and cognitive

Pendahuluan

Sejak dimulai dari kelahiran sampai pada fase akhir hayat manusia terus mengalami perkembangan, mulai dari perkembangan fisik, social emosional, bahasa, dan kognitif. Masa tumbuh kembang anak-anak berakhir di umur 18 tahun, dan perkembangan otak anak usia empat bulan sudah mencapai 20 persen. Secara umum perkembangan berhubungan dengan percepatan dan perlambatan dimana akan didapatkan tahap penting dalam tugas perkembangan manusia. Untuk mampu mengenal bagaimana perkembangan anak, maka kita perlu melihat usia dan juga progress perkembangan anak tersebut, karena perkembangan terjadi seiring berjalanya waktu. Setiap anak memiliki pertumbuhan yang berbeda-beda, namu pada dasarnya sama untuk mencapai tahap kematangan yang normatif. Namun ada beberapa perbedaan bagi anak yang memiliki tumbuh kembang yang berbeda atau seringf dikenal dengan anak gagal tumbuh (non normatif) pada terminology psikologi. Anak yang demikian dalam dunia pendidikan dikenal dengan sebutan anak berkebutuhan khusus.

Ketidak matangan dalam perkembangan dipahami sebagai keterlambatan dalam perkembangan, hal ini terjadi karena kurangnya stimulus dini dan juga cidera otak, yang mengakibatkan adanya keterlambatan perkembangan.

Anak dengan dugaan disleksia memilii masalah dalam kematangan tertentu yang akan mengakibatkan kesulitan dalam kegiatan pembelajaran (akademik). Hal ini terjadi karena anak disleksia memiliki kekurangan dalam hal membaca maupun menulis. Kegiatan membaca dan menulis ini menuntut kematangan motoric halus, gerak bola mata, dan persepsi visual auditory.

Banyaknya kasus kurangnya pengetahuan orang tua dan guru mengenai ciri-ciri anak dengan suspek disleksia ini mengakibatkan penderita disleksia telat untuk mendapatkan tindakan yang tepat yang dapat mengurangi dan mengatasi masalah disleksia, jika penderita disleksia tidak segera mendapatkan sebuah tritmen yang tepat maka tentunya akan memperparah kondisinya.

Hal ini menggerakan kami untuk menulis artikel ini dengan tujuan agar orang tua mampu mengenali perkembangan anak dan mengenal gejala disleksia sejak dini, sehingga orang tua mampu memberikan tindakan untuk meminimalisir disleksia, bahkan untuk menyembuhkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun