Mohon tunggu...
Hudaeni
Hudaeni Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Antara Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional

22 Desember 2024   06:34 Diperbarui: 22 Desember 2024   07:53 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-Qur'an dan hadis adalah dasar dari setiap transaksi jual beli yang dilakukan pada ekonom Islam. Ekonomi Islam berfokus pada bagaimana konsekuensi dari setiap perilaku bisnis yang dijalani. Berbeda halnya dengan ekonomi konvensional yang menjadikan manusia sebagai tolok ukur.

4. Proses Implementasi Bisnis

Proses implementasi bisnis pada ekonomi konvensional mengacu kepada aturan-aturan yang dianggap benar oleh manusia saja. Sedangkan bisnis syariah mengacu pada kaidah hukum Islam sebagai panutan dalam proses implementasinya.

Ekonomi syariah juga melarang jenis produk yang dianggap merugikan manusia seperti minuman keras, babi, narkoba, hasil korupsi, barang curian, barang selundupan dan hal-hal lain yang diharamkan oleh Islam.

5. Cara Memperoleh Keuntungan

Bisnis konvensional berfokus untuk menghasilkan keuntungan sebanya-banyaknya. Sedangkan bisnis syariah lebih memperhatikan aspek manfaat serta kaidah agama Islam, sembari memperoleh imbalan dari hasil kegiatan usaha.

Dalam sektor perbankan, keuntungan bisnis konvensional dapat diambil dari bunga. Lain halnya dengan bisnis syariah yang memiliki sumber keuntungan dari sistem bagi hasil. Selain itu, aktivitas jual beli dalam bisnis syariah tidak hanya berfokus pada keuntungan semata, tetapi juga menjadi bentuk ibadah kepada Allah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun