Namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran . Beberapa kendala yang menjadi latar belakang dari masalah dalam kegiatan pembelajaran kali ini antara lain :
Kurangnya kemampuan peserta didik tunagrahita dalam berfikir abstrak, sehingga menjadikan mereka sulit membayangkan sesuatu misalnya konsep pembagian bersisa . PDBK tunagrahita memerlukan hal yang konkrit / riil (nyata) dalam pembelajaran supaya lebih mudah dalam memahami materi.
Kurangnya pendampingan khusus dari guru bagi PDBK tunagrahita yang ada di dalam kelas sehingga sulit dalam memahami materi yang disampaikan guru.
Kurangnya pemahaman guru terhadap kondisi PDBK tunagrahita, sehingga sering kali materi yang disampaikan untuk PDBK disamakan dengan peserta didik reguler lainnya.
Media yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang menarik atau bahkan tidak menggunakan media saat pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran tidak menyenangkan dan rendahnya nilai peserta didik di mata pelajaran matematika khususnya di materi pembagian bersisa.
Dari latar belakang tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan prestasi peserta didik rendah di mata pelajaran matematika khususnya di materi pembagian bersisa yaitu kurangnya pemahaman PDBK tunagrahita dalam berfikir abstrak, kurangnya pendampingan khusus pada PDBK tunagrahita, kurangnya pemahaman guru terhadap PDBK Â tunagrahita, Â penggunaan media pembelajaran dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang inovatif dan bervariatif sehingga peserta didik merasa jenuh dan bosan terhadap pembelajaran.
Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran di kelas. Selain itu, mungkin ada juga guru lain yang mengalami permasalah yang sama, sehingga selain untuk memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.
Selain itu juga dikarenakan peserta didik tunagrahita membutuhkan media yang konkret dan menarik sehingga mempermudah dalam memahami materi dalam pembelajaran. Media permainan dakon dan video pembelajaran dapat membantu PDBK tunagrahita untuk memahami konsep pembagian bersisa. Selain itu juga terdapat pendampingan khusus bagi PDBK tunagrahita saat pembelajaran berlangsung.
Dalam kegiatan ini guru berperan sebagai fasilitator untuk menjembatani peserta didik dalam mempermudah memahami pembelajaran dalam konsep nilai tempat suatu bilangan. Guru juga berperan sebagai penanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif dengan menggunakan metode, model dan media pembelajaran yang tepat serta inovatif. Sehingga, tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.Â
Setelah melakukan identifikasi masalah melalui observasi, refleksi dan melakukan pendalaman melalui kajian literatur, wawancara kepada rekan sejawat guru, dan kepala sekolah maka ditemukan beberapa tantangan yang dihadapi oleh guru, antara lain :
Keadaan / kondisi peserta didik yang berbeda-beda dalam satu kelas di sekolah inklusi sehingga menuntut guru untuk lebih kreatif dalam mengelola kelas.