Mohon tunggu...
Azhar Aufa
Azhar Aufa Mohon Tunggu... Psikolog - Psikologi

Menulis semua yang terlihat, terasa, dan terdengar di sekitar saya. Menyukai bidang Psikologi, juga gemar mengikuti perkembangan geopolitik, geoekonomi, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sabar Tanpa Batas

27 Juni 2022   01:06 Diperbarui: 27 Juni 2022   01:15 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 

"Kan---"

 

"Tidak usah dijawab," potong Zaighun. "Sepekat, sehitam, dan sekental apa pun secangkir kopi ini," Zaighun mengangkat cangkir yang sudah kosong, "maka tak ada artinya jika ditumpahkan dalam kolam seluas ini, Alfaina...." Plunggg, cangkir kopi itu dijatuhkan ke dalam kolam.

 

"Kau tak bisa mengendalikan ucapan, perspektif, dan perilaku orang terhadapmu. Maka hanya dengan membentangkan hatimu seluas-luasnya kau bisa menerima semua itu. Ibaratkan jika hatimu selebar kolam ini---bukan sesempit gelas tadi---maka bukankah secangkir kopi tak akan pernah bisa mencemari? Apalagi mengotori?" Zaighun tersenyum takzim. "Tunaikan kesabaranmu, maka genap pula takdirmu. Kita tidak pernah tahu bagaimana makrokosmos mengaitkan benang kehendak-Nya."

Sayup-sayup terdengar kumandang azan Maghrib dari langit selatan. Sedangkan di barat cakrawala, mentari sempurna tumbang, menyisakan gurat merah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun