Mohon tunggu...
Azhar Aufa
Azhar Aufa Mohon Tunggu... Psikolog - Psikologi

Menulis semua yang terlihat, terasa, dan terdengar di sekitar saya. Menyukai bidang Psikologi, juga gemar mengikuti perkembangan geopolitik, geoekonomi, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sabar Tanpa Batas

27 Juni 2022   01:06 Diperbarui: 27 Juni 2022   01:15 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hei Watu Kali, sini! Ngopi!" teriak seorang lelaki yang sedang duduk bersantai di pelataran gazebo bersama rekan-rekannya. Sontak ketika lelaki itu menyebut "Watu Kali" manusia-manusia di sebelahnya cekikikan mengejek.

Laki-laki yang dipanggil "Watu Kali" berperawakan gempal nan hitam legam itu menoleh, tersenyum kecut. Kemudian melangkah mendekat ke segerombol orang itu. Ia sudah terbiasa dihina dan dicela oleh teman-temanya karena "warna" kulitnya. Terlebih lagi rambutnya botak plontos membikin seseorang yang melihatnya ingin tergelak.

 

"Mau ke mana? Mutar-muter saja kau ini. Lungguh kene." Lelaki itu menepuk tempat kosong di sebelahnya. "Pantatmu ada durinya? Heh?"

 

Watu Kali tertawa getir, menyesap kopi, menyambar rokok lantas menyalakan korek api, "Tidak ke mana-mana, hanya ingin jalan-jalan." Ia duduk di sebelah lelaki itu. Lalu mencopot songkok hitam yang dikenakannya.

 

"Pffftt...." Seketika orang-orang menutup mulutnya---menahan tawa---tak kuat melihat kepala Watu Kali tatkaka sinar mentari siang menyiram. Cling---bagai ada bintang yang berpendar-pendar mengerubuti.

 

Watu Kali---bernama asli Alfaina---meladeni seloroh rekannya itu, malah menggosok-gosok botaknya. Terkekeh kecil. Seakan-akan hatinya terbuat dari baja dan telinganya terbuat dari dinding kedap suara---tahan cemoohan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun