Mohon tunggu...
Azhar Aufa
Azhar Aufa Mohon Tunggu... Psikolog - Psikologi

Menulis semua yang terlihat, terasa, dan terdengar di sekitar saya. Menyukai bidang Psikologi, juga gemar mengikuti perkembangan geopolitik, geoekonomi, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sabar Tanpa Batas

27 Juni 2022   01:06 Diperbarui: 27 Juni 2022   01:15 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tetapi, bukankah tidak ada yang tahu gejolak nurani seseorang bagaimana? Kadang, di balik tawa seseorang, ada sepercik api yang tercekat dalam kerongkongan. Dikunci rapat-rapat di antara deru jantung. Entah sampai kapan gembok itu bertahan.

 

Mereka lanjut berbincang-bincang hangat, ngalor-ngidul. Lagi-lagi Alfaina hanya menganggap mereka bercanda ketika dirinya dijadikan "bahan".

 

 

***

 

"Apakah kesabaran itu ada pintunya, Zaighun?"

 

Gazebo berdinding anyaman itu lengang sejenak, menyisakan jam dinding yang berdetak, tepat di atas rak kitab dan buku-buku. Kepulan asap memenuhi gazebo. Zaighun tersenyum takzim, entah apa yang ada di pikiran Alfaina. "Jendela? Kesabaran tidak bertempat di dalam ruangan, Alfaina. Tidak ada jendela. Kesabaran itu terletak di samudera yang terbentang luas, bahkan garis horizon cakrawala tak dapat membendung dan membatasi." Zaighun menyesap rokok sesaat, "Kenapa kau bertanya seperti itu, Alfaina?"

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun