Mohon tunggu...
Yudo Adi
Yudo Adi Mohon Tunggu... -

Diluar sangkar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hana Risa Suba III

23 September 2011   01:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:42 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan bibir cemberut Risa menuruti kata-kata kakaknya kembali ke kamar. Hari itu, hari yang cukup sibuk bagi keempatnya.

Sabtu, 8 Oktober 11. Pagi hari, Raito seperti biasa bangun pukul 04.00. Kali ini, Olan juga bangun sesuai alarm Raito. Olan menengok Raito di kamarnya. Tak seperti biasa, Raito sedang memegang raket tenis Wilson kesayangannya dengan tangan kirinya, mengayunkan raketnya di kamarnya itu seolah-olah sedang bermain tenis.

Raito mengajak Olan untuk bermain tenis lagi pagi itu. Tetapi, ajakan itu lagi-lagi ditolak oleh Olan.

Olan bertanya.

"Eh bagaimana tangan kananmu?"

"Setelah pin itu dilepas sebulan lalu, masih lemas tangan ini."

Kata Raito sembari menggerakkan pergelangan tangan kanannya. Dan menyatakan ketidakyakinan dia akan bermain tenis menggunakan tangan kanannya untuk sementara waktu.

Olan kemudian ingat dengan pak Eko, Pelatih Raito semasa smp-sma-kuliah yang menghubunginya dan meminta Raito untuk ikut seleksi pemain porda yang akan diadakan minggu depan.

"Kita lihat saja nanti."

Jawab Raito. Raito menaruh raketnya dibawah foto seorang wanita menawan yang mengenakan gaun kuning, berambut coklat muda yang dihiasi bando berwarna kuning. Foto itu dipigura ukiran kayu dan dihiasi berbagai bando warna-warni yang terpasang mengitarinya. Raito lalu mencium bibir yang berukuran sedang dan berwarna peach di foto itu cukup lama. Olan menggelengkan kepalanya ketika melihat kelakuan Raito tersebut, lalu pergi kembali ke kamarnya dan menutup pintu kamar Raito.

Pagipun berlalu. Raito berangkat ke kelas pelatihan pertemuan 8. Tak banyak perubahan, Raito masih tetap bersama Andi dan Renan menghuni bangku belakang. Risa di bagian tengah tepi kanan. Sementara teman-teman Risa, Rina, Wanda, dan Tyna berubah haluan untuk duduk sederet di depan bangku Raito, Renan, dan Andi. Dosen masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun