Mohon tunggu...
HilmyAnis
HilmyAnis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang membagikan berbagai tulisan sebagai sarana untuk bertukar pikiran dan opini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ternyata, Temanku Tidak Sebaik Itu

30 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 30 Januari 2024   20:01 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ia memilih pulang menggunakan taksi, beruntung masih beroperasi. Namun, sepanjang perjalanan pulang ditemani lampu-lampu malam, pikirannya kacau. Rasa sebal dan amarah bercampur menjadi satu ingin balas dendam. Bisa bisanya sudah ditraktir, eh ketika sudah selesai malah meninggalkan sendiri begitu saja. Pemikiran itu berkecamuk di kepala Risa. Tak sengaja air mata mengalir dari ujung matanya. Ia langsung menyikapnya, takut orang lain mengetahuinya.

Tiba-tiba, ia teringat, ia pernah mendapatkan nasihat dari kakak tingkatnya, jika ada yang menyakiti hatimu, cobalah untuk menjauh dari mereka agar hatimu tetap baik-baik saja. Hatinya yang awalnya panas membara, kini kian mereda. Perkataan kakak tingkatnya mungkin benar.

Isi kepalanya berbicara, 'Demi aku dan hatiku baik-baik saja, aku akan mencoba menjaga jarak dari mereka. Aku bukan jahat, aku hanya peduli dengan diriku sendiri, aku tidak lagi mengizinkan hatiku oleh orang yang tidak berhak untuk hadir di hatiku'.

Seketika senyumku kembali terukir. Rasa puas dan lega ikut merambah ke tubuhku yang lengket. Ia harap, ia bisa benar-benar melepaskannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun