Mohon tunggu...
Hilma Hasanah
Hilma Hasanah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis pemula yang membutuhkan banyak kritik dan saran mendukung.

Bismillah, hamasah! Menebar kebaikan lewat tulisan. Semoga menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bullying dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

25 September 2021   11:16 Diperbarui: 25 September 2021   11:22 5900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Kondisi kesehatan para korban bully yang saat ini sudah berusia 50 tahun, cenderung lebih buruk dari segi mental maupun fisik.

2.Fungsi kognitif mereka pun lebih rendah dibandingkan dengan orang sepantarnya yang tidak pernah menjadi korban bully.

3.Kualitas hidup dan tingkat kepuasan hidup korban bully juga cenderung lebih rendah daripada rekan seusianya yang tidak pernah mengalami perisakan.

4.Dampak bullying juga tidak selalu bisa diprediksi kemunculannya. Anak yang menjadi korban bully, bisa saja tidak menunjukkan tanda-tanda terganggu dengan perlakukan tersebut. Namun di kemudian hari, anak-anak tersebut berisiko lebih tinggi mengalami gangguan mental depresif dan menerima perawatan psikiatri.

5.Bukti lain mengenai akibat bullying yang terjadi pada jangka panjang juga disajikan oleh hasil penelitian pada 1.420 anak berusia 9-16 tahun yang pernah menjadi korban bullying. Para ahli meneliti kondisi mental mereka selama 4-6 kali dalam jangka waktu beberapa tahun. Hasilnya, anak yang pernah mengalami perundungan lebih sering mengalami berbagai jenis gangguan kecemasan dan gangguan panik. Selain itu, trauma yang ditimbulkan oleh bullying yang diterima saat kecil, juga bisa mengubah struktur otak yang di kemudian hari, serta akan memengaruhi kemampuan dalam mengambil keputusan yang benar.

6.Terakhir, anak-anak yang pernah menjadi korban bully di masa kecilnya, cenderung mengalami kesulitan untuk bermasyarakat ketika beranjak dewasa, karena:

•Lebih sulit mendapatkan pekerjaan atau mempertahankan pekerjaan yang dimiliki

•Sulit untuk fokus terhadap satu hal

•Kesulitan untuk berinteraksi sosial dengan orang lain

•Cenderung lebih rentan terkena penyakit

BAGAIMANA MENCEGAH PERILAKU BULLYING?

Dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, dimulai dari anak, keluarga, sekolah dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun