Mohon tunggu...
Karimah
Karimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis genre Moody

Percaya Tuhan, dan zodiak kelahiran. Anak pertama yang berzodiak Aquarius, suka ngemil garlic, doyan ikan, dan warna putih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Apa Dengan Usia Dua Puluh Lima Tahun?

11 Juli 2021   22:30 Diperbarui: 11 Juli 2021   23:20 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu merasa waktu luangmu adalah bentuk kemalasan? Kamu terobsesi dengan bekerja tapi kamu pernah berpikir kalau kamu bisa mati karena itu?", Tanya Diatmika kepada Aliyah

"Setidaknya dengan lelah yang aku miliki, aku bisa pulang ke rumah tanpa merasakan isi rumah".

Rasa lelah yang ada pada diri Aliyah setiap kali pulang ke rumah bukan dikarenakan banyaknya pekerjaan di kantor melainkan tidak ada kenyamanan dan kehangatan yang dirasakan.  Setiap kali menampakkan kehadirannya, saat itu juga mental nya dijatuhkan. Peluang orang yang menyakiti berasal dari orang yang sangat dekat dari siapapun, seperti keluarga, kekasih, atau teman.

"Kerja terus, uang ga keliatan, bukti tak terlihat, jodoh pun tak nampak",

"Umur 25 tahun mama sudah punya anak kamu",

"Tidak usah ngomong, ini bukan tugasmu, ga butuh kamu",

"Ya, kalian tahu apa yang terjadi anatara aku dengan keluargaku? Ayah, ibu, dan adik aku yang seperti..., aku masih normal dengan cita-cita salah satunya menikah tapi aku belum menemukan yang membuat aku  berkata I Love him and he should me my shoulder ", matanya yang tajam terlihat jelas

"Aku ingin semua orang di sekitarku bahagia, berharap tidak merasakan sakit karena apa yang ada pada diriku. Aku ingin memberikan cinta karena aku ingin dicintai. Dan saat ini aku di fase ingin pergi ke suatu tempat ".

 "Sebelum membuat orang sekitar bahagia, pastikan terlebih dulu kamu bahagia. Tidak selalu buruk menjadi egois, memikirkan dirimu apakah sudah bahagia? ", kemudian menatap kedua sahabatnya

"Aku setuju dengan Nadiya, pelan-pelan bukan berarti terlambat, bukan berarti tidak mampu untuk jalan cepat melainkan supaya bisa merasakan moment tersebut secara maksimal. Karena tidak semua kejadian dapat diulang",

"Mau mandiri seperti apapun cewek , sehebat apapun dalam berjuang sendiri, meskipun terbiasa melakukan suatu hal sendirian, tetap saja suatu hari nanti pasti butuh orang untuk dijadikan tempat pulang, diskusi, dan berada disamping kita".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun