Mohon tunggu...
Karimah
Karimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis genre Moody

Percaya Tuhan, dan zodiak kelahiran. Anak pertama yang berzodiak Aquarius, suka ngemil garlic, doyan ikan, dan warna putih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melawan Restu

9 Juli 2021   22:30 Diperbarui: 9 Juli 2021   23:10 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Benar, aku pernah memikirkan ini semua dengan segala pertimbangan dan resiko yang akan diterima, tapi aku tidak pernah memikirkan perasaan aku" kata Dika yang berbicara pada dirinya sendiri.

Selasa, 21 Januari 2021 tanggal pelaksanaan pernikahan Denita. Pagi itu Dika sedang menata pakaiannya agar terlihat rapi dan matching dengan tema pernikahan Denita. Tiba-tiba Dika  mendapatkan pesan dari Denise setelah satu bulan lebih tidak pernah menerima pesan darinya.

"Dika, maaf sebelumnya. aku mau mengingatkan nanti kalau sudah di tempat bilang ke Security kalau kamu Mahardika BI biar langsung masuk dan duduk dibarisan family. Datang kan?",  isi pesan Denise melalui whatsApp

"Siap buk, datang dong J " balas Dika singkat

Tidak ada yang mengetahui tentang kematian, kita terlalu sibuk dengan menunggu dan berharap. Menuggu orang terkasih dan berharap dicintai oleh kekasih.

40 hari yang lalu, Dika meminta maaf karena terlambat menemui Denise di Luemer Cake. Hari ini, Denise lah yang terlambat menemani Dika di detik-detik akhir kehidupannya. Dika mengalami kecelakaan dijalan saat pergi ke acara pernikahan adik kandung Denise. Mobil yang dibawanya rusak parah dan Dika dilarikan ke rumahsakit.  Kejadian kecelakaan sama persis seperti 40 hari yang lalu.

Di pemakaman, Denise dan keluarga datang untuk persembahan yang terakhir kalinya. Denise dipeluk oleh ibu Dika dan sama-sama larut dalam tangisan. Sedangkan ayah Denise berdiri berdampingan dengan ayah Dika dengan muka sedih yang ditutupi oleh kacamata hitam. Ayah Dika pasrah karena mengingat hari terakhir bertemu tidak meninggalkan firasat apapun. Dika yang sangat dekat dengan ibunya belakangan ini selalu menghindar setiap ada makan bersama atau sekedar menjemput ibunya kerja.

"Mama, bulan ini Dika ada project gede, mohon doa nya ya. Dan maaf kalau tidak bisa sering bertemu mama. Tiap selasa belum bisa jemput mama. Mama perempuan hebat, pasti bisa melaluinya.", pesan terakhir Dika kepada mama nya.

Masing-masing dari mereka akan kembali, membawa kesedihannya yang masih basah. Wangi bunga masih tercium, diatas tanah yang baru terkubur. Melangitkan doa berharap ini adalah mimpi buruk. Berharap malam datang dan esok akan kembali seperti matahari yang terbit.Goodbye is not forver, is not the end. It simply means we'll miss you until we meet again.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun