Mohon tunggu...
Achmad Nur Hidayat
Achmad Nur Hidayat Mohon Tunggu... Konsultan - Pakar Kebijakan Publik

Achmad Nur Hidayat (Born in Jakarta) previously earned Master Public Policy on Economic Policies from Lee Kuan Yew School of Public Policy National University of Singapore (NUS) and from Tsinghua University, Beijing China in 2009. He had an executive education from Harvard Kennedy School of Government, Boston-USA in 2012. He is currently assisting and providing recommendation for both the Supervisory Board of Central Bank of Indonesia and Government of Indonesia in the effort to increase sustainable economic growth, maintain the financial system stability and reinvent human resources capacities in line with technological disruption. He was Chairman of Student Boards (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia) University of Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Baswedan Dijegal, Selain Ancaman bagi Oligarki, Desain Pemilu 2024 Memiliki Kelemahan, Apa Saja?

30 Agustus 2022   12:46 Diperbarui: 30 Agustus 2022   12:49 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ANIES BASWEDAN DAN OLIGARKI: ALASAN ANIES BERPOTENSI DIJEGAL

Kerja nyata Anies Baswedan membangun Jakarta 5 tahun terakhir dinilai kebijakan kebijakannya lebih pro kepada rakyat dibanding kepentingan Oligarkhi membuat namanya digadang gadang oleh masyarakat luas menjadi capres 2024.

Nampak memang ada upaya untuk menjegal Anies Baswedan mendapatkan tiket untuk maju menjadi capres pada 2024 mendatang.

Karena mereka khawatir jika Anies berhasil mendapat kan tiket untuk 2024 maka Anies akan menang pada pemilu 2024 dan ini akan menjadi ancaman bagi kelompok oligarki yang saat ini mencengkeram kuat Indonesia.

Keberanian Anies menolak dan men stop proyek Oligarkhi yang ada di Jakarta seperti reklamasi bahkan keberaniannya  melawan Menko Marves Luhut Binsar Panjitan LBP menjadi bukti yang kuat bahwa Anies Baswedan bukanlah bagian dari kelompok Oligarkhi kekuasaan saat ini.

Bahkan dia lah Lawan yang sepadan untuk menghadapi Oligarkhi saat ini.

SELAIN OLIGARKI ISU PENJEGALAN ANIES KARENA DUA HAL, PERTAMA PRESIDENTIAL THRESHOLD YANG TERLALU TINGGI DAN KEDUA DESAIN PEMILU 2024 MASIH MENGANDALKAN LOGISTIK.

Berdasarkan aturan MK untuk menjadi kandidat calon Presiden, Anies Baswedan harus mendapatkan dukungan dari parpol atau gabungan parpol dengan minimal suara 20 persen.

Menarik mencermati pernyataan Andi Arief terkait Penjegalan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Andi Arief yang merupakan Ketua Bappilu Partai Demokrat partai yang pernah berkuasa selama 10 tahun dan mendudukkan ketua Dewan Pembina nya sebagai SBY sebagai Dewan Pembina nya tidak bisa dianggap main-main informasi yang dia terima dan disampaikannya.

Nama gubernur Anies Baswedan memang menjadi salah satu capres dengan tingkat popularitas dan elektabilitas dalam setiap survey yang di lakukan lembaga lembaga survey terkait pemilu 2024.

Anies Baswedan akan berakhir sebagai Gubernur DKI pada 16 Oktober 2022. Usia pengabdiannya hanya tersisa 1 bulan 16 hari lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun