ANIES BASWEDAN DAN OLIGARKI: ALASAN ANIES BERPOTENSI DIJEGAL
Kerja nyata Anies Baswedan membangun Jakarta 5 tahun terakhir dinilai kebijakan kebijakannya lebih pro kepada rakyat dibanding kepentingan Oligarkhi membuat namanya digadang gadang oleh masyarakat luas menjadi capres 2024.
Nampak memang ada upaya untuk menjegal Anies Baswedan mendapatkan tiket untuk maju menjadi capres pada 2024 mendatang.
Karena mereka khawatir jika Anies berhasil mendapat kan tiket untuk 2024 maka Anies akan menang pada pemilu 2024 dan ini akan menjadi ancaman bagi kelompok oligarki yang saat ini mencengkeram kuat Indonesia.
Keberanian Anies menolak dan men stop proyek Oligarkhi yang ada di Jakarta seperti reklamasi bahkan keberaniannya  melawan Menko Marves Luhut Binsar Panjitan LBP menjadi bukti yang kuat bahwa Anies Baswedan bukanlah bagian dari kelompok Oligarkhi kekuasaan saat ini.
Bahkan dia lah Lawan yang sepadan untuk menghadapi Oligarkhi saat ini.
SELAIN OLIGARKI ISU PENJEGALAN ANIES KARENA DUA HAL, PERTAMA PRESIDENTIAL THRESHOLD YANG TERLALU TINGGI DAN KEDUA DESAIN PEMILU 2024 MASIH MENGANDALKAN LOGISTIK.
Berdasarkan aturan MK untuk menjadi kandidat calon Presiden, Anies Baswedan harus mendapatkan dukungan dari parpol atau gabungan parpol dengan minimal suara 20 persen.
Menarik mencermati pernyataan Andi Arief terkait Penjegalan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Andi Arief yang merupakan Ketua Bappilu Partai Demokrat partai yang pernah berkuasa selama 10 tahun dan mendudukkan ketua Dewan Pembina nya sebagai SBY sebagai Dewan Pembina nya tidak bisa dianggap main-main informasi yang dia terima dan disampaikannya.
Nama gubernur Anies Baswedan memang menjadi salah satu capres dengan tingkat popularitas dan elektabilitas dalam setiap survey yang di lakukan lembaga lembaga survey terkait pemilu 2024.
Anies Baswedan akan berakhir sebagai Gubernur DKI pada 16 Oktober 2022. Usia pengabdiannya hanya tersisa 1 bulan 16 hari lagi.