Mohon tunggu...
Hida Al Maida
Hida Al Maida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Sumatera Utara

Seorang introvert yang menyukai seni, puisi, langit, bintang, hujan, laut, bau buku, dan menulis. Punya kebiasaan aneh berbicara dengan diri sendiri, dan mencoret-coret setiap halaman paling belakang buku pelajarannya karena merasa isi kepalanya terlalu meriah, riuh, dan berisik untuk didiamkan begitu saja. Gemar menulis novel, puisi, serta tertarik tentang banyak hal berkaitan dengan hukum, perempuan, dan pendidikan. Baginya, setiap hal di muka bumi ini adalah keindahan dan makna yang perlu diselami sampai jauh, sampai kita menemukan sesuatu bernama hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bukan Salahnya Ibu (Cerpen)

22 Juni 2023   10:21 Diperbarui: 22 Juni 2023   10:55 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            "Kalau begitu, bukankah seharusnya Ibu tidak meninggalkan rumah."

            "Ibu hanya merindukan diri Ibu dan ingin bertemu dengannya meski sekali saja. Ibu hanya... ingin mengisi kekosongan itu, Rui."

            "Di rumah Bu Marta?"

            "Mungkin iya. Saat kau lelah, Rui, kau hanya merindukan satu hal; dirimu, yang bahagia. Ah, mungkin akan lebih mudah memahaminya saat kau sudah hidup dengan orang lain."

            Aku menghela nafas berat. "Bu, kurasa semua orang yang menikah akan kehilangan diri mereka. Meski tidak semua, separuh atau seperempatnya pasti menghilang."

            "Hilang dan terkubur bukan sesuatu yang sama, Rui," sahut Ibu. Ibu menatapku dengan senyum haru. "Tidak apa-apa. Sungguh tidak apa-apa jika kau tidak menikah."

            "Bu..."

            "Atau, menikahlah saat kau sudah menemukan seseorang yang membuatmu tidak kehilangan apapun dalam dirimu."

            Bus yang kutumpangi dengan Ibu, berhenti. Dari remang jendela bus, kijang milik Ayah terlihat---beserta Ayah dan gerakan kepala ke kiri kanan dalam ritme cepat.

            Aku memanggil Ibu yang hampir berdiri dari kursinya. "Ibu tahu kenapa aku belum menikah?" tanyaku.

            "Kenapa?"

            "Kurasa karena kita saling terhubung."

            ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun