Mohon tunggu...
Hesti Gusmiarni
Hesti Gusmiarni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN khas jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep Konflik Sosial Pendidikan

13 Desember 2021   10:50 Diperbarui: 13 Desember 2021   10:58 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.Pandangan Struktural, tinjauan struktural melihat asal sisi kondisi yang menyebabkan munculnya permasalahan khususnya dari faktor struktural organisasi. Faktor yang dimaksud antara hukum atau prosedur, tata cara sosial dan  kepribadian anggota. Karena dilandasi dari penyebab struktural, maka tinjauan atas pengendalian atau penanganan konflik pula memakai perangkat-perangkat struktural seperti halnya perbaikan kejelasan tugas atau revisi peraturan kerja.

D. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial Pendidikan

 Konflik pendidikan di Indonesia sangatlah rumit dan perlu untuk diselesaikan dengan baik dibandingkan dengan negara lain di segi pendidikan Indonesia termasuk pendidikan nya masih belum seimbang baik karena ada banyak masalah yang ada dari segi pendidikan namun demikian, harapan Indonesia untuk bisa mengatasi banyak masalah yang ada pasti bisa , sebelum itu kita harus bisa mengetahui faktor penyebab adanya banyak masalah di Pendidikan. Waktu era bapak Soekarno Indonesia digandang gandang akan menjadi macam Asia ini menegaskan bahwa Indonesia mampu dalam melaksanakannya.

 Faktor merupakan suatu hal dapat Berakibat (mempengaruhi) terjadinya suatu kejadian terutama konflik. Faktor konflik secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang bersumber dari dalam diri pribadi manusia berhubungan dan asalnya dari luar meliputi lingkungan pendidikan, lingkungan keluarga dan lingkungan umum masyarakat.

Faktor- fakto penyebab permasalahan secara khusus adalah sebagai berikut:

1.Perseteruan diri sendiri dengan seseorang dapat terjadi sebab disparitas peranan (atasan menggunakan bawahan), kepribadian, serta kebutuhan (perseteruan bertikai).

2.Konflik diri sendiri dengan kelompok dapat terjadi karena individu tadi melanggar tata cara-Kebiasaan kelompoknya, atau individu bersangkutan telah melanggar tata cara-istiadat kelompok sehingga dimusuhi atau dikucilkan oleh organisasi. Berubahnya visi, misi, tujuan, target, taktik, dan aksi individu tersebut dengan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan aksi organisasi.

3.Kelompok dengan kelompok pada sebuah organisasi dapat terjadi karena ambisi salah satu atau kedua kelompok untuk lebih berkuasa, terdapat kelompok yang menindas, ada kelompok yang melanggar norma-norma budaya kelompok lainnya, ketidakadilan kelompok lainnya, dan keserakahan kelompok lainnya (perseteruan primordial)

4.Permasalahan antar organisasi terjadi Sebab karena kudeta, baik ekonomi Atau politik (konflik horizontal serta permasalahan elit politik).

5.Terbatasnya guru yang kreatif dan inovatif. Perlu disadari bahwa tenaga pendidik harus bisa terampil dan baik dalam melaksanakan tugasnya. Guru pada , umumnya kreatif serta berkualitas yang berada tersebar dikawasan kota serta daerah dan biasanya mudah di jangkau dalam pendidikan. Namun daerah-daerah pinggiran kota dan sangat terpencil, sangat kurang mendapatkan guru yang profesional hal ini juga memicu konflik sosial pendidikan.

6.Mutu pendidikan juga merupakan faktor banyak nya konflik di negara ini kurangnya pengetahuan akan ajaran moral yang baik dan benar mengakibatkan konflik dengan berbagai jenis. Contoh perkelahian antar siswa karena kurangnya pemahaman akan moral maka mereka berbuat seenaknya saja. Masyarakat umum juga termasuk penyebab dari mutu pendidikan yaitu bersumber dari pemikiran mereka akan Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun