Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cerita-cerita Seputar Jalan Pagi

30 Agustus 2024   09:11 Diperbarui: 8 September 2024   17:58 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nandur lombok langkung ribet tinimbang nandur pari. Menawi pari kantun ngluku, tandur, ngrabuk, ndangir. Menawi lombok mboten cekap mengaten-Menanam cabai lebih ribet dibandingkan menanam padi. Kalau menanam padi cukup membajak sawah, memberi mupuk, dan membersihkan gulma. Kalau menanam cabai lebih repot," jelas Pak Wondo di sela menanam cabai di petak sawah wilayah Babrik.

Menanam cabai dimulai dengan menggemburkan tanah, menyiapkan lajur gundukan tanah (bedengan) dengan lebar dan ketinggian tertentu, sehingga di bagian bawahnya tercipta semacam parit kecil mengelilingi bedengan. Parit kecil digunakan untuk mengalirkan air agar tanaman cabai tidak kekeringan.

Tanaman cabai/Foto: Hermard
Tanaman cabai/Foto: Hermard
Sebelum penanaman, bagian atas bedengan ditutupi plastik (mulsa) berwarna hitam/perak, kemudian dibuat lubang tanam dengan jarak tertentu. 

Pemasangan mulsa untuk menjaga kelembaban tanah dan meminimalisir gulma pengganggu tanaman. Lima hari sebelum penanaman, lahan terlebih dahulu diberi pupuk NPK.

"Mangke sak sampunipun bibit lombok radi inggil, kedhah dipasangi cagak pring amrih witipun mboten ambruk. Lha ingkang awrat malih kedah nyemprot insektisida supados mboten keserang hama lan mupuk rutin-Setelah tanaman lombok tinggi, harus dipasangi bilah bambu sebagai penahan. Kerja yang lebih berat adalah menyemprot insektisida dan memberi pupuk secara rutin," imbuh Pak Wondo.

Keriuhan lain saat jalan pagi ketika bertemu anak-anak. Ada yang sengaja jalan pagi bergerombol, ada pula yang pulang dari masjid. Mereka tak segan menyapa dengan penuh takzim, "Mangga Pak..."

Menembus pagi/Foto: Hermard
Menembus pagi/Foto: Hermard

Setiap jalan pagi, saya selalu mengantongi gawai karena sering ada momen-momen tak terduga yang bisa diabadikan. Baik sunrise maupun kegiatan pagi masyarakat desa saat berada di sawah maupun melintas di jalan desa. 

Dari sini, sebagai pecinta fotografi, saya bisa mengembangkan kreativitas memotret, melakukan hal positif saat jalan pagi.

Pagi tak Terduga/Foto: Hermard
Pagi tak Terduga/Foto: Hermard

Pak Mudji dan Burung Perkutut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun