1) Melaksanakan verifikasi dan validasi faktual data warga dengan kategori kemiskinan ekstrem dan keluarga beresiko stunting melalui aplikasi TELISIK (Telusur Secara Spesifik) dalam kanal Carik Jakarta, dengan masing-masing tugas sebagai berikut; 2) Melaporkan pelaksanaan lnstruksi Sekretaris Daerah ini kepada Pj. Sekretaris Daerah melalui Biro Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta secara berjenjang sesuai kewenangan.
Dalam Insekda tersebut, dengan jelas dirinci tentang siapa yang melakukan verifikasi dan siapa yang monitoring verifikasi dan validasi faktual data warga dalam aspek kemiskinan ekstrem dan keluarga berisiko stunting serta mekanisme mulai dari koordinasi, sosialisasi kepada masyarakat, penerbitan surat tugas, pelaksanaan dilapangan dan pelaporan secara berjenjang.
Untuk memastikan keberlangsungan pelaksanaan verifikasi dan validasi faktual data warga dengan kategori kemiskinan ekstrem dan keluarga beresiko stunting diamanatkan juga agar tim monitoring melibatkan unsur Penyuluh Layanan KB, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota, PKK Kecamatan, PKK Kelurahan, dan PKK RW (Rukun Warga) serta kader dasawisma dan unsur lembaga kemasyarakatan seperti LMK, RW, RT dan Lembaga terkait lainnya serta unsur TNI dan POLRI.
PR Besar Kita
Dalam rangka penghapusan kemiskinan ekstrim di Jakarta, sejumlah PR besar masih menanti kita dalam rangka mewujudkan 0 % di tahun 2024, Kita masih diperhadapkan dengan bagaimana cara membantu penduduk pekerja dengan upah dibawah garis kemiskinan ekstrim, bagaimana dengan penduduk miskin ekstrem yang berumur 55 tahun ke atas dimana mereka sudah tidak mampu melakukan aktivitas ekonomi secara otomatis mereka tidak dapat bekerja atau masih dapat bekerja namun tidak dapat maksimal, pemberian akses untuk memperoleh pekerjaan yang layak dengan pendapatan yang mampu memenuhi minimal kebutuhan dasarnya.
Demikian pula halnya akan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem yang memang sangat diperlukan.
Yang tidak kalah pentingnya adalah kompleksitas budaya dan karakter penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan atau kemiskinan ekstrim yang memerlukan adanya sentuhan sosial dan pembinaan mental agar mereka nantinya dapat mandiri sehingga tidak terus menerus bergantung dengan bantuan pemerintah. Proses penyadaran untuk mau berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi juga bukan suatu hal yang mudah.
Jakarta, 5 Februari 2023
Hernalom Gultom
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H